Sumsel Antisipasi Karhutla, UPT KLHK Sumsel Ikuti Rakor

BPSILHK Palembang.­­­­­ __ BPSILHK Palembang beserta UPT KLHK lingkup Provinsi Sumatera Selatan dan petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan APP Sinar Mas mengikuti apel siaga dalam rangka mengantisipasi karhutla Provinsi Sumatera Selatan di halaman Griya Agung (Rabu, 17/05/2023).  Dalam apel ini, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, memeriksa peralatan pemadaman karhutla dan kesiapan personil dalam memadamkan karhutla.

Setelah apel, semua UPT KLHK lingkup Provinsi Sumsel mengadakan rapat koordinasi antisipasi karhutla yang juga turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro dan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Tandi Bua bertempat di Ruang Rapat Tembesu, Kantor BPSILHK Palembang.

Dalam kesempatan ini Dir.  PKHL melaporkan bahwa selama rentang Januari-April 2023, luasan yang  terbakar di Provinsi Sumatera Selatan kurang lebih 900 hektar, dimana 700-an hektar terjadi di Kabupaten OKI diantaranya 400 hektar merupakan lahan gambut. Perhitungan luasan ini menggunakan citra satelit. Selain Provinsi Sumatera Selatan, 5 (lima) provinsi lainnya juga dinyatakan siaga karhutla yaitu Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Tandi Bua, juga menjelaskan mengenai strategi penanganan karhutla yang terdiri dari 3 pilar yaitu pencegahan, penanganan dan pasca penanganan. Thomas juga menekankan pentingnya sinkronisasi antar pemerintah provinsi dan kabupaten, penguatan sarana prasarana, deteksi dini, pengolahan landscape dan pengelolaan lahan gambut serta metode dalam perhitungan luas dalam hal verifikasi, validasi, dan sosialisasi dimana hal ini menjadi laporan Menteri ke Presiden.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro, menyatakan bahwa Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah berkomitmen untuk menjaga komitmen global Indonesia terkait pengendalian emisi melalui Indonesia’s FOLU Net Sink  salah satunya dengan pengendalian karhutla.

Untuk itu, kesiapsiagaan dan quick response dalam pencegahan dan mengendalikan karhutla menjadi prioritas utama dalam strategi melawan karhutla. Sigit juga mengharapkan KLHK bisa menjadi pemimpin dari sektor-sektor utama lainnya dalam penanganan karhutla dengan pemanfaatan secara intensif data dan informasi terkait karhutla (leading without authority). Oleh karenanya diperlukan koordinasi yang kuat antar UPT KLHK dan para Pihak terkait sehingga karhutla dapat ditangani secara optimal. (fagustina)

Share Article:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PIMPINAN

KEPALA BALAI MENYAPA

Rumah baru di organisasi KLHK ini akan menjadi tempat dibangun dan dikembangkannya sinergi kolaborasi berbagai organisasisehingga dapat mewujudkan tata kelola LHK yang lebih kuat guna menjamin keberlanjutan sumber daya alam, ekonomi dan keberlanjutan sosial.

Recent Posts

  • All Post
  • Fokus Kita
  • Majalah
  • Peraturan Pemerintah
  • Seputar LHK
  • Standarnesia
  • Uncategorized
  • Undang-undang

Majalah Intens

Majalah Intens menyajikan beragam informasi mengenai implementasi standar lingkungan hidup dan kehutanan, mulai dari perumusan, pengembangan serta penerapan standar dan penilaian kesesuaian standar instrumen.

Jam Operasional

Senin 07:30 - 16:00 WIB
Selasa 07:30 - 16:00 WIB
Rabu 07:30 - 16:00 WIB
Kamis 07:30 - 16:00 WIB
Jumat 07:30 - 16:30 WIB
Sabtu Tutup
Minggu Tutup

Maps

Edit Template

About Me

 

Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Palembang

© 2023 Created with BPSILHK PALEMBANG