PEH BPSILHK Palembang Jadi Presenter Terbaik di Semnas UIN Raden Fatah
BPSILHK Palembang.__Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Ahli Muda BPSILHK Palembang, Maliyana Ulfa, menjadi presenter terbaik di bidang biologi, kimia, dan sistem informasi, pada Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan “ Optimalisasi Teknologi Data Science di Era Society 5.0” yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang di Hotel Santika Premier, Rabu (24/08/2022).
Makalah yang disampaikan berjudul “Potensi Penerapan Standar Wisata Hutan untuk Terapi Kesehatan (SNI 9006:2021) dengan Pendekatan Fungsi Ekologis di KHDTK Cikampek”. Makalah ini ditulis bersama PEH Ahli Madya BPSILHK Palembang, Imam Muslimin, sebagai tindak lanjut publikasi hasil kegiatan ”Uji Coba Aplikasi Standar Penilaian Jasa Lingkungan Sebagai Bahan Penyusun Standar dan Instrumen Pengelolaan KHDTK Cikampek”.
Presentasi ini menekankan pentingnya KHDTK Cikampek sebagai salah satu bentuk ruang terbuka hijau (RTH), yang turut berperan sebagai penyangga stabilitas ekosistem setempat. Kondisi ekologi KHDTK Cikampek berpotensi untuk dikembangkan sebagai lokasi Healing Forest berdasarkan kriteria dan indikator dalam SNI 9006:2021 tentang Wisata Hutan untuk Terapi Kesehatan. Hasil pengukuran parameter lingkungan, suhu berkisar 26-28⁰C, kelembapan relatif berkisar 80-90%, tingkat kelerengan kurang dari 5%, kebisingan berada di kisaran 41 dB – 58 dB, kecepatan angin <1 m/detik, dan kandungan ion negatif udara <10.000. Pemanfaatan KHDTK Cikampek bisa dikembangkan untuk healing forest dengan melakukan beberapa langkah strategis terkait pengurangan kebisingan agar tercipta kondisi lingkungan healing yang kondusif.
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang rutin mengadakan seminar nasional sebagai upaya peningkatan kompetensi civitas akademika Fakultas Sains dan Teknologi dan juga sebagai upaya mengikuti perkembangan kemajuan sains dan teknologi yang telah demikian pesat berkembang dalam hal terapan. Untuk itu, seminar nasional tahun ini telah dilaksanakan secara hybrid. Tiga keynote speaker Indonesia menyampaikan presentasi secara luring, sedangkan 1 (satu) keynote speaker narasumber dari Australia menyampaikan presentasi secara daring. (Maliyana)